Tugas 5 - Kilas Balik Cloud Computing, E-Commerce, Cloud Pada E-Application, Pengembangan E-Application Berbasis Cloud dan Data Skala
Nama : Chatarina Indah Kristina Dewi
Scalability
F. DATA SKALA BESAR
NIM : 1404505042
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Mata Kuliah/Kode : E-Application/TI027348
A. Kilas Balik Cloud Computing
DEFINISI
Terdapat
beberapa definisi mengenai Cloud
Computing oleh para ahli komputer salah satunya yaitu oleh NIST (National Institute of Standard and
Technology) yang secara umum kita dapat ikuti dan menjadi standarisasi. Di
dalam draft-nya yang berjudul The
NIST Definition of Cloud Computing, Peter Meel dan Timothy
Grance mendefinisikan Cloud Computing sebagai
sebuah model yang memungkinkan adanya penggunaan sumber daya (resource) secara bersama-sama dan mudah,
menyediakan jaringan akses dimana-mana, dapat dikonfigurasi, dan layanan yang
digunakan sesuai keperluan (on demand).
Hal ini berarti layanan pada Cloud
Computing dapat disediakan dengan cepat dan meminimalisir interaksi dengan
penyedia layanan (vendor/provider) Cloud Computing.
ON DEMAND
Cloud Computing memiliki
5 karakteristik khusus yang meliputi On
Demand Self Service, Broad Network
Access, Resource Pooling, Rapid Elasticity, dan Measured Service. Salah satu yang akan dibahas adalah On Demand Self Service. On
Demand Self Service merupakan karakteristik Cloud Computing dimana
pengguna layanan Cloud dapat secara
mandiri menyediakan semua keperluan dan kapabilitas terkait dengan komputasi
pada Cloud Computing. Antara lain
berupa ketersediaan network storage (media
penyimpanan digital pada jaringan komputer), server time (sistem waktu di sisi komputer server), dan lain-lain,
dengan meminimalisir interaksi dengan penyedia layanan (service provider/server). Layanan ini dapat digunakan oleh pengguna
sesuai dengan keperluannya (on demand).
3 MODEL LAYANAN
PADA CLOUD COMPUTING
Ketiga model
layanan yang disajikan oleh Cloud
Computing tersebut meliputi IAAS, PAAS dan SAAS. Pembagian jenis layanan
ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu menyesuaikan keperluan dari
pengguna, sehingga pengguna dapat terbantu dengan adanya layanan yang disajikan
tersebut.
IAAS
IAAS (Infrastructre AS A Service) atau Cloud
IAAS merupakan jenis layanan pada Cloud
Computing yang menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan
komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan (storage), processor, beserta dengan
proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi. Pada IAAS, disediakan
fitur yang sangat bermanfaat bagi para pengguna. Fitur-fitur tersebut antara
lain :
1.Pilihan Virtual Machine (VM) yang sangat
beragam. Virtualisasi merupakan salah satu kunci kekuatan dari Cloud Computing.
2.Penyediaan pre OS installed (sistem operasi yang
telah terinstal secara langsung), sehingga sangat membantu pengguna yang tidak
terlalu mengetahui tentang teknis serta lebih praktis.
3.Penyediaan storage pada beberapa buah server mirror, sehingga lebih aman bagi
pengguna dan kelangsungan data di dalamnya.
4.Tersedia fitur
untuk melakukan proses optimisasi (optimization).
5.Menyediakan
beragam aplikasi untuk sejumlah tujuan. Antara lain untuk melakukan pemrosesan
multi data, manajemen aplikasi, penyediaan sumber daya untuk aplikasi, serta
perhitungan-perhitungan rumit.
PAAS
PAAS (Platform AS A Service) atau Cloud PAAS
merupakan jenis layanan pada Cloud
Computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses pengembangan perangkat lunak secara
cepat dan mudah. Layanan platform yang
disediakan oleh Cloud PAAS umumnya juga berbasis web yang di dalamnya telah
tersedia banyak fitur yang memudahkan programmer dan pengguna awam di dalam
mengembangkan aplikasi tanpa memerlukan banyak proses penulisan koding. Di
dalam Cloud PAAS juga terdapat skalabilitas, kontrol akses, serta sisi
keamanan. Hal lainnya yang disajikan oleh Cloud PAAS melalui layanan platform-nya adalah kemudahan integrasi
yang baik dengan perangkat lunak lainnya yang berada dalam satu platform serta menyediakan konektor
untuk sistem di luar jaringan Cloud
Computing.
Menurut Tarun di
dalam tulisan yang berjudul “Demystifying SAAS, PAAS and IAAS”, Cloud PAAS
dapat dikategorikan menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan platform yang diberikannya. Keempat
bagian tersebut antara lain :
1.Social Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk pengembangan aplikasi jejaring sosial.
2.Row Compute Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw.
3.Web Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi berbasis web.
4.Bussiness Application Platform yaitu platform Cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi bisnis.
SAAS
SAAS (Software AS A Service) merupakan jenis
layanan yang diberikan oleh teknologi Cloud
Computing kepada para penggunanya dalam bentuk pemakaian bersama aplikasi.
Umumnya layanan SAAS disediakan dalam bentuk tatap muka berbasis web. SAAS dibagi menjadi 4 bagian :
- Web As A Service (WAAS) Cloud
- Desktop As A Service (DAAS) Cloud
- Mobile As A Service (MAAS) Cloud
- Analytical As A Service (AAAS) Cloud
4 MODEL
DEPLOYMENT CLOUD COMPUTING
NIST (National Institute of Standard and
Technology) tidak hanya menjelaskan definisi dari Cloud Computing tetapi juga membagi model deployment dari Cloud Computing ke dalam empat model
yang mencakup Private Cloud, Public
Cloud, Community Cloud dan Hybrid
Cloud. Model deployment ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu
menyesuaikan lingkungan, kondisi dan keperluan dari pengguna, sehingga
teknologi Cloud dapat diterapkan dan dimanfaatkan dengan baik dan optimal.
1.Private Cloud, dimaksudkan sebagai model
deployment Cloud Computing yang
ditujukan untuk penggunaan yang terbatas pada kalangan tertentu saja (private). Model deployment ini umumnya
banyak diterapkan untuk lingkungan laboraturium riset, sekolah, perpustakaan,
gedung/bangunan. Sesuai dengan ketiga jenis layanan yang telah disediakan oleh Cloud Computing, maka pada model
deployment Private Cloud dapat
diterapkan pada ketiga jenis layanan tersebut. Antara lain sebagai berikut :
1.Jenis Layanan
SAAS (aplikasi)
- Aplikasi web server intranet pada
jaringan Private Cloud.
- Aplikasi mail server intranet pada
jaringan Private Cloud.
- Aplikasi video dan radio streaming
intranet pada jaringan Private Cloud.
2.Jenis Layanan
PAAS (platform)
Penyediaan
sebuah jaringan intranet untuk Private
Cloud berupa komputer server dan kelengkapannya (sistem operasi Linux,
aplikasi-aplikasi open source untuk
PAAS, database, framework, firewall)
untuk memudahkan di dalam pengembangan perangkan lunak berbasis Cloud secara intranet.
3.Jenis Layanan
IAAS (infrastruktur)
Pembuatan
virtualisasi private server (virtual
machine) pada jaringan intranet.
2.Public Cloud, merupakan model deployment
pada teknologi Cloud Computing,
dimana layanan Cloud Computing
diletakkan di lokasi publik, sehingga layanan data dan informasi di dalamnya
dapat digunakan dan dibagikan dengan mudah ke seluruh pengguna. Public Cloud menyediakan akses sebanyak
mungkin kepada siapapun yang terhubung ke dalam jaringan Cloud yang menyediakan
layanan Public Cloud.
3.Community Cloud, merupakan model
deployment pada Cloud Computing yang
dibangun oleh satu atau beberapa buah komunitas. Komunitas yang tergabung
biasanya memiliki tujuan, visi dan misi yang sama. Community Cloud dapat dikatakan hampir sama dengan Private Cloud, dimana penggunaannya
terbatas untuk komunitas bersangkutan saja. Namun dalam penerapannya,
penyediaan layanan Community Cloud tidak selalu di dalam ranah private (intranet)
tapi juga di ranah publik (internet), bahkan memberikan akses kepada
publik/masyarakat/orang lain selain komunitas bersangkutan. Adapun
tujuan-tujuan dibangunnya model deployment Community
Cloud antara lain :
- Untuk memudahkan komunitas di
dalam berbagi data antar anggota.
- Menyatukan komunitas
yang memiliki tujuan, visi dan misi yang sama ke dalam bentuk layanan Cloud Computing.
- Sebagai upaya dari
komunitas untuk bersama-sama menyediakan layanan Cloud baik untuk komunitas itu
sendiri maupun publik di luar komunitas (masyarakat umum).
4.Hybrid Cloud, merupakan model deployment
Cloud Computing yang merupakan
gabungan dari Private Cloud dan Public Cloud. Pada model deployment Hybrid ini, digunakan aturan SLA (Service Level Agreement) yang merujuk
kepada data mana saja yang akan diletakkan di media penyimpanan Public Cloud (internet) dan data mana
saja yang akan diletakkan di penyimpanan Private
Cloud (intranet). Hal ini bertujuan untuk memudahkan di dalam manajemen
keamanan dan manajemen data.
B. Kilas Balik E-Commerce
DEFINISI E-COMMERCE
Istilah
E-Commerce mulai muncul tahun 1990-an melalui adanya inisiatif untuk mengubah
paradigma transaksi jual beli serta pembayaran dari konvesional ke dalam bentuk
digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat
beberapa definisi mengenai E-Commerce :
a. (1998) Kim
dan Moon menyatakan bahwa E-commerce adalah proses untuk mengantarkan
informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon,
koneksi internet, dan akses digital lainnya.
b. (2002)
Baourakis, Kourgianakis, dan Migdalas menyatakan bahwa E-commerce merupakan
bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet.
c. (2002) Quayle
mendefinisikan e-commerce sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik
atau electronic data interchange yang melibatkan penjual dan pembeli melalui
perangkat mobile, e-mail, perangakat terhubung mobile, dalam jaringan internet
dan intranet.
d. (2007)
Chaffey E-commerce sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara
organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke
jaringan internet.
DEFINISI M-COMMERCE
Terdapat
sejumlah definisi yang diberikan oleh para ahli mengenai M-Commerce atau Mobile
Commerce :
a. Mobile
Commerce Lab, merupakan sebuah lab riset yang mengkhusukan pengkajiannya
tentang mobile commerce. Definisi M-Commerce adalah sebuah bentuk ekspansi dan
pengembangan dari M-Commerce ke ranah mobile, yang mana memiliki proses
bisinis, teknologi-teknologi terbaru, dan layanan (service) di dalamnya.
b. Christiane
Morris, menyatakan bahwa Mobile Commerce merupakan perkembangan dari E-Commerce
yang memberikan kemudahan kepada konsumen melalui perangkat mobile yang
dimilikinya dan jaringan wireless.
c. Corry
Janssen, menyatakan bahwa Mobile Commerce merupakan bentuk transaksi elektronik
berbasiskan jaringan wireless sebagaimana halnya E-Commerce, namun lebih
mengkhusus kepada perangkat mobile (smartphone, handphone, tablet) maupun
perangkat komputer jinjing (netbook, notebook).
DEFINISI E-BUSSINESS/E-APPLICATION
Istilah
E-Bussiness muncul setelah adanya fenomena mengenai E-Commerce di jagat
internet, yang juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi komputer, baik dalam
hardware maupun software, serta kemajuan dari teknologi internet itu sendiri.
a. Menurut IBM
sendiri, E-Bussiness merupakan bentuk transformasi dari Key Bussiness Process
ke dalam pemanfaatan teknologi internet.
b. Definisi lain
menyatakan, bahwa E-Bussiness merupakan bentuk transformasi dari proses-proses
di dalam suatu organisasi untuk mewujudkan customer value dengan memanfaatkan
teknologi-teknologi komputer, aplikasi komputer, filosofi komputer, paradigma
komputer, yang menjadi bentuk dari ekonomi dunia baru.
c. E-Bussiness
merupakan hal dimana E-Commerce termasuk di dalamnya terkait dengan
proses-proses eksternal yang dilakukannya namun juga memuat proses-proses
internal berupa pengembangan produk, inventori, manajemen resiko, manajemen
sumber daya, dll.
C. Cloud pada E-Application
Reliability
Realibility
memiliki arti keandalan. Hal ini berarti bahwa jaringan komputer memiliki
kemampuan untuk dapat diandalkan di dalam jaringan komputer. Keandalan di sini
dapat diartikan bahwa paket data yang dikirimkan oleh pengirim (sender) akan
sampai dengan baik di sisi penerima (receiver). Keandalan yang makin tinggi dan
makin baik pada jaringan komputer akan memberikan kualitas layanan yang lebih
baik bagi para pengguna jaringan komputer. Demikian juga, saat proses transfer
data, tidak ada paket data yang rusak maupun hilang. Paket harus utuh di sisi
penerima sebagaimana saat dikirim oleh pengirim. Dilakukan proses pengecekan
oleh protokol-protokol di dalam jaringan serta oleh pengguna jaringan komputer
itu sendiri terhadap file digital yang ditransmisikan pada jaringan komputer.
Scalability
Scalability
memiliki arti kemampuan untuk dapat diskalakan. Ini berarti bahwa jaringan
komputer dapat diskalakan (diukur) dengan kebutuhan pengguna jaringan komputer.
Jaringan komputer dapat berkembang lebih luas, lebih besar, namun dapat juga di
perkecil , disempitkan,sesuai dengan kebutuhan dan cakupan pengguna. Jaringan
komputer mampu menghilangkan batasan-batasan geografis. Ini berarti bahwa dua
buah pengguna atau lebih dari jaringan komputer dapat saling terhubung secara digital
tanpa terkendala jarak yang jauh secara fisik(misal pulau,benua, negara,
wilayah, teritori). Adanya jaringan komputer, terutama internet, menjadikan
kita di abad ini dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapapun di seluruh
dunia.
Quality of
Service (QoS)
Quality of
Service (QoS) merupakan sekumpulan teknik dan mekanisme yang menjamin
performansi dari jaringan komputer(terutama di internet) di dalam penyediaan
layanan kepada aplikasi-aplikasi di dalam jaringan komputer. Quality of Service
(QoS) dilihat dan diukur dari sudut pandang penyedia layanan. Berbeda dengan
QoE(Quality of Experience) di mana penilaian dilakukan dari sudut pandang yang
berbeda. Quality of Service (QoS) berkaitan erat dengan data multimedia,
layanan multimedia, dan real time multimedia. Untuk itu, diperlukan adanya
pemahaman mengenai protokol-protokol yang di gunakan pada layanan multimedia di
Internet, teknik kompresi, serta faktor-faktor lain yang memengaruhi kualitas dari
suatu layanan di internet.
D. PENGEMBANGAN E-APPLICATION BERBASIS CLOUD
Cloud PAAS
Dikategorikan
menjadi empat bagian berdasarkan produk atau layanan platform yang di berikan.
Keempat bagian tersebut yaitu:
1. - Social Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi jejaring sosial(social network). Contoh utama untuk jenis
ini adalah facebook.
2. - Raw Compute Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi berbasis komputasi raw. Contoh utama untuk jenis ini
adalah Amazone.
3. - Web Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi berbasis web. Contoh utama jenis ini adalah Google.
4. - Business Application Platform
Yaitu platform cloud PAAS yang ditujukan untuk
pengembangan aplikasi bisnis. Terdapat beragam aplikasi bisnis baik closed
source maupun open source yang disediakan dengan berbasis cloud.
E. IMPLEMENTASI
- E-Application -> pilih salah satu (misal FOSS E-Commerce)
- Cloud -> OS -> Linux -> distribusi
- Apps Server -> XAMPP Linux
- Cloud Environment
- Eye Os (OS)
- Proxroox (Cloud Engine)
- Dll -> PAAS, IAAS.
BIG DATA
Big Data
merupakan suatu teknologi yang dapat menyimpan, melakukan pengolahan dan
analisa data yang sangat kompleks dalam berbagai bentuk format, volume yang
besar serta pertambahan data yang sangat cepat. Penggunaan big data sangatlah
banyak digunakan saat ini seperti misalnya mengumpulkan informasi iklim,
postingan ke media social, gambar digital dan video. Big data dalam melakukan
pemrosesan data memiliki 3 proses pendukung yaitu:
1. Variety : Pengolahan, penyimpanan dan analisis data yang sangat kompleks dalam beragam
bentuk/format. Big data memiliki keanekaragaman data yang didapatkan dari
lingkungan internal dan eksternal perusahaan, layaknya studi tentang gaji dan
demografi tenaga kerja. Variasi juga mengacu pada jenis data yang terstruktur
dan tidak terstruktur. Data yang terstruktur merupakan data yang bersifat
standar dan relasional, seperti HRIS, sistem akunting, dan sistem perencaaan
sumber daya perusahaan. Berbeda halnya dengan data yang tidak terstruktur, data
tersebut didapatkan dari sumber informasi yang lebih luas seperti pernyataan
lisan/tulisan dari subjek penelitian, surel, gambar, video, hingga postingan di
social media.
2. Velocity : Mengacu pada kecepatan dalam pengolahan
data kecepatan atau velocity mereferensi kepada peningkatan pengumpulan data
dan seberapa cepat data yang dikumpulkan harus dievaluasi dan diaplikasikan
untuk meningkatkan nilai bisnis.
3.Volume : Data yang diproduksi lebih besar dari data
non tradisional. Volume dari big data selalu meningkat seiring berjalannya waktu,
terlebih lagi dengan kemajuan teknologi yang memudahkan perusahaan untuk
mendokumentasikan informasi digital yang datang dari berbagai sumber seperti
smartphone, media sosial, dan social barcode.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City Beserta Cloud Computing dan
Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung : Informatika.
Agus Eka
Pratama, S.T., M.T., I Putu 2015. E-Commerce, E-Bussiness dan Mobile Commerce.
Bandung : Informatika.
Agus Eka
Pratama, S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook Jaringan Komputer : Teori dan Praktik
Berbasiskan Open Source. Bandung : Informatika.
Komentar
Posting Komentar