Tugas 2 - Definisi E-Commerce, Bentuk-Bentuk E-Commerce, Komponen Penting E-Commerce dan Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelaku
Nama : Chatarina Indah Kristina Dewi
NIM : 1404505042
Dosen :I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.
Mata Kuliah/Kode : E -Application/TI027348
A. Definisi E-Commerce
Istilah E-Commerce mulai muncul tahun 1990-an melalui adanya inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli serta pembayaran dari konvesional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa definisi mengenai E-Commerce :
Istilah E-Commerce mulai muncul tahun 1990-an melalui adanya inisiatif untuk mengubah paradigma transaksi jual beli serta pembayaran dari konvesional ke dalam bentuk digital elektronik berbasiskan komputer dan jaringan internet. Terdapat beberapa definisi mengenai E-Commerce :
a. (1998) Kim dan Moon menyatakan bahwa E-Commerce adalah proses untuk mengantarkan informasi, produk, layanan, dan proses pembayaran melalui kabel telepon, koneksi internet, dan akses digital lainnya.
b. (2002) Baourakis, Kourgianakis, dan Migdalas menyatakan bahwa E-Commerce merupakan bentuk perdagangan barang dan informasi melalui jaringan internet.
c. (2002) Quayle mendefinisikan E-Commerce sebagai berbagai bentuk pertukaran data elektronik atau electronic data interchange yang melibatkan penjual dan pembeli melalui perangkat mobile, e-mail, perangakat terhubung mobile, dalam jaringan internet dan intranet.
d. (2007) Chaffey, E-commerce sebagai semua bentuk proses pertukaran informasi antara organisasi dan stakeholder berbasiskan media elektronik yang terhubung ke jaringan internet.
Latar belakang munculnya E-Commerce terdapat 3 faktor
utama. Ketiga faktor pemicu tersebut adalah adanya evolusi komputer beserta
dengan hardware dan software, perkembangan jaringan komputer dan internet,
serta perubahan gaya hidup dan pola piker manusia di era digital.
Adanya Evolusi Komputer Beserta Hardware dan Software
Hardware telah mengalami kemajuan pesat. Bukan hanya
penyusutan ukuran tetapi juga peningkatan perfomansi di dalamnya. Demikian juga
software yang mencakup sistem operasi dan aplikasi. Beragam inovasi telah
ditemukan, berbagai kelemahan sistem berhasil diperbaiki, dan beragam aplikasi
dan sistem operasi bermunculan satu persatu. Contohnya kemunculan sistem
operasi Android dalam dunia perangkat mobile telah menjadikan perangkat mobile
makin pesat diciptakan dan dipasarkan dengan biaya yang murah. Pihak produsen
pun terus berinovasi, sehingga keberadaan perangkat mobile ini mampu menyamai
perangkat komputer jinjing dalam hal menu dan fasilitas didalamnya. Tidak heran
jika pengguna komputer dan internet di seluruh dunia relatif menyukai
penggunaan perangkat mobile dibandingkan dengan perangkat komputer.
Kemajuan-kemajuan inilah yang mendukung munculnya sebuah
layanan dan pola transaksi secara elektronik yang kita sebut dengan E-Commerce.
Tanpa adanya evolusi kea rah yang lebih baik pada perangkat keras dan perangkat
lunak komputer, akan mustahil sebuah E-Commerce tercipta dan berkembang pesat
seperti saat ini.
Perkembangan Jaringan Komputer dan Internet
Tidak dapat dipungkiri, bahwa terciptanya jaringan
komputer (terutama internet), telah memberikan peran besar di dalam memudahkan
hubungan antar pengguna komputer seluruh dunia. Hubungan dalam bentuk
komunikasi dan pertukaran data terjadi setiap saat. Adanya interaksi ini,
memunculkan inovasi untuk mengalihkan kegiatan di dunia nyata ke dalam dunia
internet, salah satunya adalah kegiatan ekonomi dan memunculkan bentuk lain
dari transaksi konvesional ke dalam transaksi digital, yang disebut dengan E-Commerce.
Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup Manusia di Era Digital
Faktor ketiga ini adalah faktor yang juga sangat penting di
dalam terwujudnya sebuah kegiatan E-Commerce saat ini. Dengan makin
berkembangnya perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta koneksi
internet, masyarakat dunia mulai memasuki era digital yang sesungguhnya. Hal
ini dibuktikan dengan makin banyak kegiatan di dunia nyata (fisik) yang
dialihkan ke dunia internet. Misalkan saja kegiatan belajar mengajar di ruang
kelas pada sekolah maupun perguruan tinggi, kini dapat dilakukan secara online
dan jarak jauh dengan memanfaatkan koneksi internet (E-Learning). Demikian juga
dengan kegiatan bisnis dalam bentuk E-Business dan E-Commerce.
B. Bentuk-Bentuk E-Commerce
E-Commerce Bussiness to Bussiness (B2B)
Bagian pertama yang dijelaskan mengenai E-Commerce adalah Commerce Business to Business, yaitu bentuk interaksi E-Commerce secara online yang terjadi antara produsen (perusahaan,industri rumah tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor (supplier dan pengecer). Distributor atau pengecer ini kemudian menyalurkan produk tersebut ke konsumen masing-masing. Bentuk interaksi ini bersifat umum dan tidak langsung berinteraksi ke konsumen akhir yang memerlukan barang dan jasa tersebut.
Di dalam proses Bussiness to Bussiness yang terjadi pada E-Commerce ini, terjadi kegiatan yang mencakup Supply Chain, pertukaran informasi, manajamen operasional, dll.
E-Commerce Business to Customer (B2C)
Business to Customer merupakan bagian dari E-Commerce yang menekankan kepada proses pemesanan, pembelian, dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertemu dan bertransaksi secara elektronik dan online, memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan. Misalkan keranjang belanja virtual dan pembayaran secara elektronik memanfaatkan kartu kredit dan sebagainya.
E-Commerce Customer to Business (B2C)
Kemunculan Customer to Business dan Customer to Customer disebabkan oleh makin pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan perubahan gaya hidup penggunaan internet saat ini. E-Commerce Customer to Business merupakan bentuk E-Commerce yang berkebalikan dengan E-Commerce pada umumnya, dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
E-Commerce Customer to Customer(C2C)
Bagian pertama yang dijelaskan mengenai E-Commerce adalah Commerce Business to Business, yaitu bentuk interaksi E-Commerce secara online yang terjadi antara produsen (perusahaan,industri rumah tangga, penyedia barang dan jasa) dengan distributor (supplier dan pengecer). Distributor atau pengecer ini kemudian menyalurkan produk tersebut ke konsumen masing-masing. Bentuk interaksi ini bersifat umum dan tidak langsung berinteraksi ke konsumen akhir yang memerlukan barang dan jasa tersebut.
Di dalam proses Bussiness to Bussiness yang terjadi pada E-Commerce ini, terjadi kegiatan yang mencakup Supply Chain, pertukaran informasi, manajamen operasional, dll.
E-Commerce Business to Customer (B2C)
Business to Customer merupakan bagian dari E-Commerce yang menekankan kepada proses pemesanan, pembelian, dan penjualan produk atau jasa melalui akses internet. Hal ini berarti bahwa penjual dan pembeli dapat langsung bertemu dan bertransaksi secara elektronik dan online, memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan. Misalkan keranjang belanja virtual dan pembayaran secara elektronik memanfaatkan kartu kredit dan sebagainya.
E-Commerce Customer to Business (B2C)
Kemunculan Customer to Business dan Customer to Customer disebabkan oleh makin pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan perubahan gaya hidup penggunaan internet saat ini. E-Commerce Customer to Business merupakan bentuk E-Commerce yang berkebalikan dengan E-Commerce pada umumnya, dimana konsumen berperan aktif dengan cara memberitahukan kepada khalayak internet mengenai kebutuhannya, untuk kemudian satu atau beberapa buah perusahaan atau layanan produk dan jasa akan mencoba menawarkan produk dan jasanya, untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
E-Commerce Customer to Customer(C2C)
E-Commerce jenis C2C muncul sebagai akibat adanya kemajuan di dalam teknologi website, sehingga antar pengguna dapat saling berinteraksi satu sama lain dan konten disediakan (generatif) alat pengguna itu sendiri. Bentuk interaksi aktif ini mempengaruhi juga bentuk E-Commerce yang terjadi. Pada E-Commerce Customer to Customer (C2Co, tersedia sebuah website E-Commerce dimana pengguna dapat menjual produk dan jasa di website tersebut, sekaligus juga dapat mencari produk dan jasa yang diinginkannya dan melakukan transaksi.
C. Empat Komponen Penting dalam E-Commerce
E-Commerce memiliki alur kegiatan secara umum yang
melibatkan empat komponen. Keempat komponen itu meliputi Penjual, Konsumen, Teknologi dan Jaringan Komputer (internet). Terdapat dua komponen utama yaitu Teknologi dan Jaringan Komputer (internet).
Pertama, Teknologi mencakup semua
Teknologi Informasi terkini yang digunakan di dalam jalannya E-Commerce. Di mulai dari teknologi
web (misalkan PHP dan MySQL), aplikasi mobile (misalkan berbasis platform Android), keamanan transaksi (misalkan dengan protocol SSL), dukungan cloud
computing, ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship
Management), POS (Point Of Sale), dukungan kurs mata uang dan bahasa seluruh
negara di dunia, GIS (Geographic Information System), NFC (Near Field
Communication), dan sebagainya. Kedua, jaringan komputer khususnya internet
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Sehingga mampu melayani seluruh pengguna
di seluruh dunia. Bayangkan kemudahan yang diberikan oleh E-Commerce. Cukup
dengan sebuah komputer dan koneksi internet, siapapun dapat menjadi penjual
maupun pembeli serta melakukan transaksi jual beli dengan cepat, mudah, murah,
dan lebih hemat.
D. Beberapa Jenis E-Commerce Berdasarkan Pelaku
E-Commerce Business to Government (B2G)
E-Commerce Business to Government (B2G) dimaksudkan sebagai
bentuk penyesuaian dari jenis E-Commerce Business to Business (B2B).
Perbedaannya adalah pada jenis Business to Government (B2G) ini, pemerintah
bekerjasama dengan pihak bisnis (perusahaan swasta) dalam bentuk penyediaan
regulasi (aturan yang disepakati bersama), penyediaan media untuk aplikasi bagi
pemerintah dan dunia bisnis, serta pemberian akreditasi bagi website E-Commerce
yang digunakan oleh pihak atau kelompok bisnis (perusahaan swasta) untuk
kegiatan E-Commerce Business to Government (B2G) ini.
E-commerce Government to Business (G2B)
E-commerce Government to Business (G2B) merupakan bentuk
dari E-Commerce yang melibatkan pemerintah dengan pihak perusahaan. Bentuk
interaksi ini akan melibatkan transaksi penjualan barang, jasa, maupun
keduanya, dalam skala kecil, skala menengah, hingga skala besar. Pemerintah
ikut terlibat langsung di dalamnya melalui hubungan dengan pihak swasta, agar
tercipta sebuah bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara kedua belah
pihak. perantara hubungan antara pemerintah dengan swasta tersebut adalah
melalui website, yang dilakukan secara online dan mobile.
Sebagai contoh dari bentuk layanan E-Commerce Government to Business (G2B) ini adalah lelang yang diadakan oleh pemerintah untuk kalangan
bisnis (perusahaan swasta) secara online, berbasis web dan mobile. Misalkan saja
lelang sejumlah aset pemerintahan (peralatan kantor, gedung, tanah, barang
sitaan) untuk kemudian digunakan sebagai tambahan biaya pembangunan. Lainnya
lagi adalah tender proyek yang melibatkan perusahaan swasta. Perusahaan yang
mampu memenangkan tender akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mewujudkan
proyek bersangkutan sesuai dengan biaya dan tujuan yang disepakati bersama.
E-commerce Government to Citizen (G2C)
E-commerce Government to Citizen (G2C) merupakan E-Commerce
yang melibatkan pemerintah (baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah)
dengan masyarakat umum (baik pribadi maupun kelompok, namun bukan dalam bentuk
perusahaan). Masyarakat umum dalam hal ini menjadi konsumen (pembeli) dan
pemerintah menjadi penjual. Umumnya bentuk nyata yang sering ditemui dari E-Commerce jenis Government to Citizen (G2C) adalah dalam bentuk E-Commerce
lelang berbasiskan web dan mobile.
Sebagai contoh, pemerintah suatu wilayah ingin melelang
sejumlah peralatan kantor dan beberapa buah gedung kepada masyarakat umum, baik
perorangan maupun kelompok (bukan perusahaan). Pemerintah memasangkan informasi
ini melalui website pemerintahan maupun website lainnya yang khusus unutk E-Commerce. Proses transaksi terjadi secara online antara calon
pembeli (masyarakat umum, baik pribadi maupun kelompok) dengan
penjual (pemerintah). Harga tertinggi yang berhasil ditembus dalam lelang ini, umumnya
akan digunakan oleh pemerintah sebagai salah satu sumber pendapatan untuk biaya
pembangunan daerah bersangkutan. Contoh lainnya adalah penyediaan layanan
transaksi online dan mobile bagi masyarakat oleh pemerintah. Misalkan saja,
layanan pembayaran pajak, layanan pembayaran sertifikat, pembayaran akta, dan
lain-lain.
Agus Eka Pratama, S.T., M.T., I Putu 2015. E-Commerce, E-Bussiness dan Mobile Commerce. Bandung : Informatika
Komentar
Posting Komentar